Keluarga Melek Finansial Bekal Hidup Bahagia

Coba deh bayangin kalau berumah tangga, tapi istri atau suaminya nggak pintar mengelola keuangan. Apa yang bakal terjadi? Pasti keuangan keluarganya nggak jelas gitu deh. Nggak tau apa aja yang dibeli bahkan sampai utang terus. Aduh jangan sampai Mom and Dad begitu ya. Melek finansial itu dimulai dari diri sendiri dulu, jangan malas belajar ilmu keuangan ya. So, keluarga kamu selama ini udah melek finansial belum nih?

Kalau misalnya dalam rumah tangga tidak ada yang melek finansial, kira-kira apa yang bakal terjadi? Betul banget, keadaan keuangannya pasti tidak berjalan dengan baik deh, bisa-bisa ambil pinjaman dan ditagih rentenir terus. Tetapi, hal seperti ini tidak akan terjadi kepada keluarga yang melek finansial, kenapa?

Alasan Keluarga Bahagia Karena Melek Finansial

Finansial merupakan 1 dari 3 alasan utama keharmonisan dalam rumah tangga. Bukannya matre atau gila uang, akan tetapi hal ini sangat realistis sekali. Jika tidak melek finansial, maka keuangan dalam keluarga akan tidak stabil dan berdampak pada anak serta kebahagiaan keluarga.

  1. Tidak Asal Ngutang
    Kalau berumah tangga dan setiap individu punya ilmu keuangan, pasti deh lebih hati-hati kalau mau berutang. Sebisa mungkin menghindari utang, apalagi utang konsumtif. Jika utang produktif masih oke dan seperlunya saja. Anti tergiur diiming-imingi pinjaman deh pokoknya.
  2. Keluarga Makin Harmonis
    Pengelolaan keuangan yang baik dalam keluarga akan memberikan ketenangan dalam rumah tangga. Tidak perlu lagi khawatir tentang keuangan dan penghasilan suami maupun  istri. Kalau gini kan jadinya makin saling sayang dan minim konflik rumah tangga.
  3. Tidak Tertipu Investasi Bodong
    Jika membangung keluarga tanpa ilmu investasi tetapi ingin duitnya bertambah, sanat rentan sekali tertipu investasi bodong, apalagi kalau diiming-imingi untung besar. Pelajari dulu sebelum investasi, jangan sampai mau untung malah jadi buntung.
  4. Anak Pintar Keuangan Sejak Kecil
    Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Jika orang tua cerdas finansial, sudah pasti lebih gampang untuk mengajari anak mengelola keuangan sejak dini. Anak pasti kan akan meniru kebiasaan orang terdekatnya, siapa lagi kalau bukan orang tuanya sendiri.

Pilihan Tepat Membeli Barang untuk Investasi

Ketika memiliki penghasilan sendiri, mayoritas orang sangat suka berbelanja barang yang mereka inginkan. Namun, ada orang yang membeli barang dengan sangat impulsif sekali sehingga mengabaikan kesehatan finansialnya. Ada juga nih yang membeli baran-barang mewah yang dapat mempercantik diri, namun bisa juga dijadikan sebagai alat investasi.

Barang Tersier yang Cocok untuk Investasi

  1. Emas dan Perhiasan
    Kalau yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi karena cukup banyak orang yang memilih emas dan perhiasan sebagai investasi. Emas dan perhiasan punya nilai yang naik turun. Jadi, kamu bisa mendapatkan keuntungan kalau kamu jual saat harga naik, dan kamu bisa beli emas pas harganya lagi turun.

    Jika memiliki orang tua, atau keluarga senior yang dari dulu suka membeli emas, bisa ditanyakan langsung zaman dahulu berapakah harga emas. Kamu pasti terkejut sekali karena selang waktu 10-20 tahun berlalu harga emas bisa naik menjadi berkali-kali lipat. Sungguh investasi yang sangat menguntungkan sekali. Apalagi emas atau perhiasaan ini dapat memperindah diri kita, bukan?

  2. Tas Branded
    Tas dengan merek tertentu bisa menjadi aset kamu untuk investasi. Hal ini dikarenakan harganya yang selalu naik setiap tahunnya. Apalagi jika dihitung dengan kurus dollar yang selalu naik, membuat harga tas branded yang dibeli harganya malah menjadi naik.

    Kalau kamu punya modal besar dan berlebih, bisa coba investasi dengan cara yang satu  ini. Merk tas branded terkenal biasanya memproduksi tas limited edition yang tidak usah heran lagi jika harganya melambung tinggi tiap tahun.

  3. Jam Tangan
    Harga jam tangan yang dibeli seharga satu mobil SUV bisa jadi aset kamu untuk berinvestasi juga loh. Hampir sama seperti tas branded, jam tangan dengan merk ternama pun memiliki nilai jual yang sangat tinggi di pasaran. Apabila kamu merupakan pecinta mode yang memiliki uang berlebih, kamu bisa beli jam tangan ini untuk gaya, kebutuhan, sekaligus aset investasi kamu loh.

    Ingat guys, investasi itu tidak selalu harus berbentuk duit saja loh, tapi juga bisa berupa barang. Karena ada barang-barang yang semakin lama harganya semakin mahal karena kelangkaan barang tersebut atau ada hal lainnya yang memicu harganya naik.

Cara Memulai Investasi Saham Bagi Pemula

Bagi mayoritas orang yang belum pernah memulai investasi saham pasti merasa bahwa akan ribet dan sangat sulit sekali. Namun hal ini dibantah oleh banyak orang karena ketika sudah memulai, semuanya akan menjadi lebih mudah. Banyak juga orang yang ingin memulai investasi saham namun tidak tahu bagaimana caranya dan takut rugi.

Sebelum memulai investasi saham, tentukan dulu tujuan kamu berinvestasi. Satu hal lagi yang penting adalah gunakan uang dingin pada saat investasi saham. Jangan pakai uang kebutuhan sehari-hari atau bahkan sampai pinjam uang demi investasi saham ya.

Langkah Memulai Investasi Saham

  1. Buka Rekening Saham
    Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka rekening saham terlebih dahulu. Ada banyak sekali saat ini aplikasi yang mempermudah kita untuk berinvestasi saham. Pilihlah aplikasi yang berada dalam pengawasan OJK serta terpercaya. Contohnya adalah Ajaib, Mandiri Sekuritas, IPOT, BNI Sekuritas, dan lain-lain. Semua aplikasi punya kelebihan masing-masing, dan terserah kamu lebih cocok untuk pakai yang mana.
  2. Belajar Terlebih Dahulu
    Kesalahan umum nih kalau baru mulai investasi saham itu asal beli saham, ikut-ikutan. Sebaiknya sambil menunggu rekening saham jadi (1-2 hari), kamu nonton video di YouTube atau baca-baca tentang investasi saham gitu biar lebih paham.
  3. Mau Jadi Investor atau Trader?
    Ketika berinvestasi saham, kamu bisa memilih kamu ingin menjadi investor jangka panjang atau juga investor jangka pendek (trader). Kalau mau jadi dua-duanya apakah bisa? Bisa banget karena semuanya dapat dipelajari ya. Biasanya untuk investasi jangka panjang, kita harus melihat fundamental perusahaan. Sementara untuk investasi jangka pendek, kita bisa membaca grafik pergerakan saham (teknikal).
  4. Profil Resiko
    Banyak nih para investor pemula yang tidak mengetahui apa sih profil resiko itu? Nah, profil resiko ada 3 macam dan setiap orang berbeda-beda ya tergantung dengan besar kecilnya resiko yang berani diambil. Ini dia 3 macam profil resiko dalam kegiatan berinvestasi :
    Konvesional : Suka main aman dan tidak ingin rugi terlalu besar. Biasanya pilih 2-5 saham yang kinerja 10 tahun terakhir bagus dan rutin membagikan dividen.
    Moderat : Main aman tapi berani juga. Punya saham yang dicicil rutin tiap bulan untuk jangka panjang, tetapi sesekali trading saham untuk dapat keuntungan lebih.
    Agresif : Sangat berani. Semangat banget buat trading saham, suka menganalisa saham apa yang akan naik dan turun. Harus paham ilmunya banget ya kalau ini.