Banyak Remaja Melewatkan Sarapan, Apa Dampaknya?

Yang sering kita lihat pada banyak artikel kesehatan adalah tentang kesehatan pada ibu hamil dan anak-anak.Namun, yang jarang kita lihat adalah pembahasan tentang kesehatan pada remaja padahal kesehatan remaja tidak kalah penting dengan kesehatan ibu hamil dan anak-anak. Remaja bisa terkena triple burden of malnutrition.

Hal ini bisa terjadi dikarenakan pola makan yang buruk. Remaja seringkali melewatkan sarapan, tidak mementingkan nutrisi dari sayur dan buah, dan tidak memperhatikan makanan yang mereka makan Bahwa makanan tersebut mengandung kalori, gula, lemak yang tinggi.

Triple burden of malnutrition yaitu masalah kekurangan gizi yang belum teratasi, definisi gizi mikro seperti kekurangan zat besi pada remaja yang dapat menyebabkan anemia, serta angka obesitas yang terus naik.Hal ini menggambarkan masalah gizi yang kompleks sehingga kita perlu mencari solusi agar hal ini  dapat dikurangi atau tidak terjadi. 

Faktor-faktor yang membuat masalah gizi pada remaja adalah yang pertama gaya hidup dari remaja. Gaya hidup dari remaja saat ini adalah gaya hidup sedentari yang dimana Mengurangi kemampuan tubuh untuk membakar kalori dan meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes dan penyakit jantung contoh dari gaya hidup sementara ini adalah di mana remaja jarang berolahraga dan hanya berbaring atau duduk.Salah satu penyebab masalah gizi pada remaja bisa juga dikarenakan memakan makanan yang tidak bergizi atau tidak sehat seperti camilan dan makanan fast food. 

Kebiasaan remaja Indonesia untuk melewatkan sarapan sebenarnya hal yang tidak disarankan karena pelajar atau remaja yang melewatkan sarapan akan lebih mudah kehilangan konsentrasi dan motivasi belajar di kelas sehingga akan mengurangi keefektifan waktu belajar.

Dan para remaja sangat menyukai camilan yang tidak sehat. Remaja Indonesia lebih memilih makanan ringan atau snack dibanding dengan makanan berat. Hal yang menjadi sorotan adalah snack yang mereka sukai  mengandung kalori, gula, garam yang tinggi.

Remaja Indonesia malas makan makanan yang bergizi seperti buah dan sayur.  Hal ini dapat menyebabkan asupan gizi yang diterima tubuh remaja kurang dalam masa pertumbuhannya sehingga remaja  memiliki risiko terkena banyak penyakit seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.