Memberikan pertolongan pertama pada orang yang jatuh dari tangga atau ketinggian memerlukan langkah-langkah yang cepat dan tepat untuk mengurangi risiko cedera serius atau komplikasi lebih lanjut. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk memberikan pertolongan pertama:
1. Menjaga Keamanan dan Menghubungi Layanan Darurat
a. Pastikan Keamanan: Sebelum mendekati korban, pastikan area sekitar aman untuk Anda dan korban. Hindari risiko tambahan seperti tangga yang tidak stabil atau benda-benda yang bisa jatuh.
b. Hubungi Layanan Darurat: Segera hubungi layanan darurat (112 di Indonesia) untuk meminta bantuan medis. Berikan informasi yang jelas tentang lokasi kejadian, kondisi korban, dan jenis cedera yang mungkin terjadi.
2. Evaluasi Kondisi Korban
a. Cek Kesadaran: Periksa apakah korban sadar dengan memanggil namanya atau memberikan rangsangan ringan. Jika korban tidak merespons, coba untuk menggoyangkan bahu dengan lembut.
b. Periksa Pernapasan: Jika korban tidak sadar, periksa pernapasan dengan melihat gerakan dada, mendengarkan suara napas, atau merasakan aliran udara dari hidung atau mulut. Jika korban tidak bernapas, segera lakukan resusitasi jantung paru (RJP).
3. Stabilkan Posisi Korban
a. Hindari Gerakan yang Tidak Diperlukan: Jangan memindahkan korban kecuali jika benar-benar diperlukan (misalnya, jika berada di tempat yang berbahaya). Gerakan yang tidak tepat dapat memperburuk cedera tulang belakang atau cedera lainnya.
b. Stabilkan Kepala dan Leher: Jika Anda menduga ada cedera tulang belakang, stabilkan kepala dan leher korban dengan tangan Anda untuk mencegah gerakan. Tempatkan tangan di kedua sisi kepala dan jaga agar kepala tetap dalam posisi netral.
4. Mengatasi Pendarahan dan Luka
a. Tekan Luka yang Berdarah: Jika ada luka yang berdarah, berikan tekanan langsung pada luka dengan kain bersih atau perban untuk menghentikan pendarahan. Jika pendarahan tidak berhenti, teruskan tekanan hingga bantuan medis tiba.
b. Tutupi Luka Terbuka: Jika korban mengalami luka terbuka, tutupi luka dengan kain bersih atau perban steril untuk mencegah infeksi.
5. Pantau Tanda-Tanda Vital
a. Periksa Tanda-Tanda Syok: Perhatikan tanda-tanda syok seperti kulit pucat, keringat dingin, denyut nadi lemah, dan pernapasan cepat. Jika korban menunjukkan tanda-tanda syok, baringkan korban dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala (jika tidak ada cedera tulang belakang) dan jaga agar tetap hangat.
b. Jaga Korban Tetap Tenang: Bicaralah dengan tenang kepada korban untuk menjaga kesadarannya dan mengurangi kecemasan. Yakinkan bahwa bantuan sedang dalam perjalanan.