Rachel Barber terlahir dari pasangan Michael dan Elizabeth Barber. Rachel merupakan anak tertua dari 3 bersaudara. Kedua adiknya merupakan adik perempuan. Darah seni mengalir kental dalam keluarga ini. Ayahnya merupakan seorang pemahat mainan dan pelukis, sementara ibunya adalah seorang penulis.
Rachel dan adik-adiknya tumbuh di keluarga yang penuh kehangatan. Dimana ayah dan ibunya adalah orang tua yang sangat perhatian dan pengertian. Pada saat SD, Rachel tidak memiliki prestasi akademik sama sekali. Namun ini sangat berbakat dalam seni tari. Ia memang sudah mengikuti kelas tari balet sejak kecil. Saat Rachel berusia 9 tahun, keluarga mereka pindah ke salah satu wilayah dimana akhirnya keluarga Barber mengenal keluarga Caroline Reed Robertson.
Caroline merupakan anak pertama dari pasangan David dan Gail Reed. Caroline juga memiliki 2 orang adik. Salah satu adiknya pun merupakan sahabat dari adiknya Rachel. Caroline sendiri pun berasal dari keluarga broken home. Keluarga Caroline merupakan keluarga broken home dimana berpisah ketika Caroline berusia 16 tahun. Pada saat itu ayahnya menikah lagi dengan wanita lain.
Semenjak saat itu Caroline selalu mengidam-ngidamkan sosok seorang ayah dan kehangatan seorang ayah yang tidak ia dapatkan. Dari saat itu ia merasa dirinya sangat menyedihkan. Hal ini diketahui dari surat-surat yang sering sekali dikirimkan oleh Caroline untuk ayahnya.
Perasaan rendah dirinya ini membuat Caroline akhirnya tidak memiliki teman dan bahkan dikucilkan di lingkungannya. Ia mengalami depresi akut yang berkepanjangan. Karena depresi akutnya ini , Caroline sering mengalami kejang-kejang yang diakibatkan oleh epilepsi.
Suatu hari, Caroline bekerja sebagai baby sitter untuk keluarga Rachel. Setelah kedekatan keluarga mereka, Caroline merasa iri, benci namun juga kagum dengan pesonanya Rachel. Di mata Caroline, Rachel memiliki semuanya. Dari bakat, kecantikan, popularitas dan keluarga yang sangat harmonis membuat hati caroline menjadi iri dan dengki.
Caroline merasa ingin sekali memiliki kehidupan Rachel. Padahal Rachel sama sekali tidak memiliki perasaan negatif maupun prasangka buruk terhadap Caroline. Bahkan ia sangat mempercayai Carol karena selalu ada untuknya dan menjadi teman mengobrol yang baik.