Demam rematik adalah kondisi inflamasi yang dapat terjadi setelah infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Ini adalah jenis peradangan yang dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, terutama jantung, sendi, kulit, dan otak. Demam rematik adalah penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri.
**Gejala:**
– Nyeri pada sendi, khususnya lutut, pergelangan kaki, dan siku.
– Peradangan dan pembengkakan pada sendi yang dapat menyebabkan pergerakan terbatas.
– Demam tinggi dan menggigil.
– Ruam kulit merah yang dapat muncul pada perut atau dada.
– Gejala pada jantung seperti nyeri dada, sesak napas, dan detak jantung yang tidak teratur.
– Gejala pada sistem saraf, seperti gerakan tak terkontrol atau kejang.
**Mencegah:**
– Pencegahan demam rematik melibatkan pengobatan infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes dengan antibiotik yang tepat.
– Perawatan infeksi tenggorokan tepat waktu dapat membantu mencegah perkembangan demam rematik pada individu yang rentan.
**Mengobati:**
– Demam rematik memerlukan perawatan medis yang cermat dan seringkali melibatkan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk mengurangi peradangan dan nyeri pada sendi.
– Terapi antibiotik, seperti penisilin, mungkin juga diresepkan untuk mengatasi infeksi Streptococcus pyogenes yang mendasari.
– Jika jantung terlibat, terapi khusus mungkin diperlukan, seperti obat yang membantu mengatur irama jantung.
Penting untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat jika Anda memiliki gejala yang mencurigakan terkait demam rematik. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang sesuai. Juga, bagi mereka yang telah didiagnosis dengan demam rematik, penting untuk mengikuti instruksi dokter dengan ketat, menghindari pemicu potensial, dan menjalani pemeriksaan berkala untuk memantau kondisi dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Ingatlah bahwa demam rematik adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis. Dengan pengobatan yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, risiko komplikasi dapat diminimalkan dan kualitas hidup dapat dipertahankan.