Hari ini gue bersedih.. Ketika baru mendapat kabar duka lagi.. SEMERU BERDUKA.. .
Entah ada apa dengan Semeru.. Siang ini dikabarkan ada seorang pendaki asal Depok meninggal di Semeru. Belum seminggu dalam bulan Oktober ini, sudah 2 orang meninggal di Semeru.
Bahkan kurang dari sebulan lalu, 13 September jg ada pendaki meninggal di area Kalimati.
Mundur lagi ke belakang, pendaki asal Swiss hilang dan sampai skrg belum ditemukan. Tidak ada izin, tidak ada guide, tidak ada laporan, tidak membawa perbekalan yg cukup dan alat yg memadai.. .
Rasanya, bukan “Ada apa dengan Semeru?” Tapi, ada apa dengan “Pendaki Gunung?” .
Apakah sudah dgn persiapan yg matang?
Apakah perbekalan dan perlengkapan sudah cukup memadai?
Apakah sudah mendaki dgn orang yg berkompeten?
Apakah sudah belajar, membaca, dan mencari info dgn baik?
Apakah sudah sesuai dgn safety procedure?
Apakah sudah mengenal kondisi badan sendiri?
Beberapa Pendaki meninggal karna keadaan sakit dan tidak fit, namun masih memaksakan untuk terus melanjutkan perjalanan.. Miris jika harus berakhir di kantung mayat
Percayalah, mendaki gunung bukan ajang Gagah-gagahan, bukan pula untuk eksistensi, bukan jg utk memaksakan kehendak tubuh yg tak mampu, tidak juga utk berkompetisi, apalagi menentang maut.. .
Berbijaklah.. Jadilah selalu pendaki yg cerdas.. Yg menggunakan otak bukan hanya otot!
May You Rest In Peace untuk semua sahabat yg meninggal di Semeru.. Tenanglah disana ditempat yg lebih indah