Pentingnya Keamanan Daripada Kenyamanan Saat Mendaki

Selamat Pagi Folks!
gue mau curhat dong.. boleh yah  kita sekalian sharing… .
menurut kalian naik gunung itu lebih penting “KENYAMANAN” atau “KEAMANAN” ??
mana yg prioritas?
yah kalo menurut akal sehat seorang anak bebek yg kadang sehat dan kadang gak waras ini sih “gue lebih mentingin keamanan” karena yg nyaman belum tentu setia.. eh maksudnya yg nyaman belum tentu aman..

contoh : semalam gue comment di instapendaki ketika sang mimin memposting foto cewe2 keren dengan memakai jeans.. kemudian ada cowo2 yg baik hati menegur “tentang jeans mereka” dengan alasan safety, kemudian sang cewe defense dan bilang “yg penting gue nyaman” .
nah.. apakah kenyamanan bisa menyelamatkan orang di gunung?
sementara kita tau tentang pemakaian jeans yg tidak aman di gunung. nanti gue akan bahas soal tips “tentang celana GAHOEL yg gue sebut jeans yg keceh itu”

Tapi sumpah! ngeliat orang di gunung pake jeans itu gak ada kerennya sama sekali.. yah maafkan gue, gue gak ada maksud menggurui.. kita semua belajar… gue bukan terlahir jd anak gaul, gue juga bukan seorang pendaki gunung handal, ilmu gunung gue pun masih sedikit dan gue masih belajar, bahkan catatan perjalanan pendakian gue pun masih sedikit.. kalah lah dengan mereka cewek2 yg pake jeans dan bawa carrier kaya kulkas tinggi-tinggi…

Tapi satu hal yg gue tau “Gue mendaki gunung bukan untuk mencelakai diri gue sendiri dan membodohi diri gue tentang keselamatan”..

Lets sharing Folks!! mari melipir… kita ngobrol disini sambil bertukar pikiran… kali ajah jodoh..

Well, diving kemarin di Pulau Sepa ga begitu baik karena angin kenceng, arus yang kuat bikin visibility di dalam air hanya 1 meter, air yang keruh bikin mata butek

tapi tetep seru kok.. cerita diving kali ini gue bilang “drama” bangeett…
anyway… setiap perjalanan pasti punya cerita.. so.. apa cerita kalian kemarin?
Peliiisss jangan cerita kalo kalian masih jomblo… peliiss

Pasti abis ini ada yang comment, “Bex, fotonya keren! tapi sayang kok sendirian melulu? Jomblo yah?”
atau…
“Bex, masa cowo fotonya pake celana gemesshh?”