Matahari = Masa Lalu?

Matahari merupakan salah satu bintang terbesar yang ada di tata surya. Setiap hari matahari terbit menyinari bumi dan memberikan banyak dampak baik bagi kehidupan yang ada di bumi. Dipercayai bahwa matahari terbentuk di tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Kehidupan di bumi membutuhkan kehadiran sinar matahari. Salah satu contohnya yang paling terlihat adalah tumbuhan. Tumbuhan membutuhkan cahaya matahari agar dapat berfotosintesis.

Energi matahari juga dimanfaatkan sebagai manusia untuk tenaga pembangkit listrik dan berbagai macam kebutuhan lainnya. Dengan mendapatkan paparan sinar matahari, tubuh manusia juga bisa secara natural membentuk vitamin D yang sangat penting bagi tubuh. Rupanya matahari berperan sangat besar dengan kehidupan yang ada di bumi ya.

Menurut penelitian, matahari yang kita lihat saat ini adalah matahari 8 menit yang lalu. Mengapa? Karena jarak matahari yang sangat jauh, cahaya matahari membutuhkan waktu untuk mencapai bumi (meskipun kecepatan cahaya 300.000 km/detik). Bisa dibayangkan, berarti kita melihat masa lalu saat melihat matahari. Kita tak akan pernah bisa melihat matahari secara tepat waktu, kecuali mendekat secara langsung. Jika matahari saja butuh 8 menit, bagaimana bintang-bintang lain yang jutaan kali lebih jauh dibanding matahari?

Betul sekali, bintang-bintang yang gemerlap dilangit saat malam, semua hanyalah semu. Bintang-bintang tersebut butuh beberapa tahun cahaya, bahkan lebih dari itu. Artinya, bintang yang kita lihat saat ini, adalah cahaya bintang entah berapa tahun cahaya yang lalu. Kalau matahari saja butuh 8 menit, bintang terdekat dengan matahari yaitu Alpha Centauri berjarak 4,3 tahun cahaya. 4,3 tahun cahaya berarti 37.152 jam.

Intinya, bintang-bintang yang kita lihat saat ini, merupakan cahaya dari 37.152 jam yang lalu. Itu baru bintang terdekat, belum bintang lain yang lebih jauh. Nggak pernah tahu kan, siapa tahu bintang yang kita lihat cahayanya saat ini, sebenarnya bintang itu sudah tak ada lagi.

Dr Ashari Yudha MSi ST SH.

Pesan yang dapat diambil: jangan kebanyakan nonton film time travel ataupun space exploration, jadi pusing sendiri. Tapi, memang ada benarnya juga. Ada yang mau memberikan teori atau menyanggah?